ALKITAB DAN AL-QUR’AN
Bacaan ini sangat objektif dan patutt untuk di renungkan, dengan hati nurani yang murni, tanpa ada unsur sentimen dengan pengajaran satu dengan yang lainnya.
Bebrapa dekade ini khusunya di bumi kita indonesia para tokoh lintas agama khusunya Islam dan Kristen untuk mencari kesamaan kesamaan di atara kedua agama tersebut, dengan mengatasnamakan toleransi .menarik benang merah kesaman kesamaan di antara kedua pengajaran tersebut demi rasa aman
Mengenai Ishak dan Ismael
Baik agama Yahudi, Kristen maupun Islam mengakui Abraham sebagai Bapak leluhurnya, tetapi mereka memiliki perbedaan dalam cara dan isi pemahaman itu. Yahudi dan Kristen memiliki kemiripan pemahaman mengenai Abraham, sedangkan Islam memiliki pemahaman yang berbeda dengan apa yang tertera dalam Alkitab.
Dalam Kitab Kejadian dicatat bahwa Abraham memiliki dua anak, yaitu Ismael dan Ishak. Ismael adalah anak yang lahir dari Hagar, pembantu Sara, sedangkan Ishak adalah anak Sara, isteri Abraham, anak yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Ia adalah anak perjanjian. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Ishaklah yang dikurbankan oleh Abraham, namun kemudian Allah menahan dan mengganti dengan seekor domba jantan. Ismael juga mendapat janji berkat dari Tuhan walaupun Abraham meminta ia dan ibunya Hagar meninggalkan rumah.
Dalam Kejadian 21:20-21, dicatat bahwa Ismael tinggal di Padang Gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri dari Mesir bagi Dia. Selanjutnya silsilah Ismael tercantum dalam kitab Kejadian 25:12-18, bahwa yang memiliki dua belas anak yang juga adalah dua belas orang “Raja” (terjemahan : Pangeran), dan mereka mendiami daerah Hawila sampai ke Syur yang letaknya disebelah timur Mesir ke arah Asyur. Inilah catatan terakhir mengenai keturunan dan tempat tinggal Ismael.
Namun sisa Alkitab (setelah Kejadian 21) mencatat mengenai Ishak dan keturunannya. Kita semua tahu bahwa bangsa
Beberapa abad setelah Kekristenan, Ismael muncul dalam Islam dengan versi yang berbeda dengan yang terdapat dalam Alkitab. Banyak orang Islam sekarang mengakui Ismael sebagai anak Hagar, hamba Sara, dan menganggap Ismael yang merupakan anak Perjanjian dan yang dikurbankan oleh Abraham, walaupun para ahli sejarah dan penafsir Islam yang mula-mula mengakui bahwa Ishaklah yang dikurbankan oleh Abraham.
Oleh Karena Ismael muncul dalam Kitab Suci Islam, maka muncul pemahaman bahwa Ismael adalah Bapa Leluhur Umat Islam. Pendapat seperti ini didasarkan atas beberapa alasan:
Pertama, Ismael dianggap sebagai bapak leluhur orang Arab, maka sekaligus juga merupakan bapa leluhur orang Islam. Alasan ini dianggap tidak terlalu kuat karena menurut catatan ahli Islam sendiri, bangsa Arab telah ada jauh sebelum Ismael lahir (Ibn Ishag, Guillaume,). Jadi tidak mungkin Ismael adalah bapak leluhur orang Arab.
Kedua, Secara khusus Ismael dianggap sebagai leluhur Muhammad. Para Ahli Islam berusaha menjejaki kembali silsilah Muhammad sampai kepada Ismael, namun mereka “kehilangan jejak” jangka waktu sekitar 1800 tahun antara leluhur tertua Muhammad dengan Ismael. Jadi tidak dapat dibuktikan bahwa Ismael adalah bapak leluhur Muhammad.
Ketiga, Daerah Padang Gurun Paran tempat kediaman Ismael (Kejadian
Keempat. Islam adalah keturunan rohani dari Ismael. Sebagaimana Kristen adalah keturunan Rohani dari Ishak. Pendapat ini menarik untuk dipikirkan. Mungkin ini bisa diterima, karena satu-satunya Agama selain Kristen yang memiliki informasi mengenai Abraham, Kristus dan kekristenan adalah Islam. Jika ini benar maka menurut Alkitab:
a. Ismael bukanlah anak Perjanjian. Anak Perjanjian ialah Ishak. Oleh karena itu maka seorang keturunan Ismael harus percaya kepada Yesus Kristus (Isa Almasih) untuk bisa memperoleh hidup yang kekal.
b. Ismael mendapat beberapa janji dari Tuhan, di antaranya adalah ia akan menjadi bangsa yang besar (Kejadian
“Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikian nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang, tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan ditempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.”
Spirit ini mewarnai isi Al-qur’an dan kehidupan Islam.
Pandangan Al-qur’an mengenai Injil
· Al-Baqarah 2:87-89, “Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan Alkitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mujizat) kepada Isa Putera Mariam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus… maka setelah datang kepada mereka apa yang mereka telah ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya…”.
· Al-Imran 3:3-4, “Dia menurunkan Al kitab (Al-qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al-qur’an) menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqaan (Kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah)…”.
· AL-Hadid 57:27, “Kemudian kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putera Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih saying…”.
· Al-Maidah 5:46-47, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi bani Israel) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya...”.
· Al-Maidah 5:66, “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka...”.
· At-Taubah 9:111, “... (itulah menjadi) janji yang benar di dalam Taurat, Injil dan Al-qur’an...”.
Al-qur’an menyatakan dirinya mengukuhkan isi Alkitab, bahwa ia bersaksi tentang kebenaran dalam kitab Injil.
· Al-baqarah 2:101, “Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka...”.
· Al-baqarah 2:136, “Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
· Al-mran 3:84, “Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari antara mereka dan kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri”.
· Al-Ankabut 29:46, “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu: Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu: dan hanya kepadaNya kami berserah diri ”.
Al-qur’an bahkan meminta kepada Muhammad untuk menguji dengan cermat wahyu-wahyunya dengan cara menanyakannya kepada umat Kristen dan Yahudi tentang hal itu!
· Yunus 10:94, “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu ...”.
Muhammad yakin benar bahwa wahyu-wahyu Al-qur’an yang diterimanya itu sejalan dengan Injil yang telah diturunkan Allah sebelumnya. Bahkan jikalau mereka masih ragu-ragu dengan isi Al-qur’an, maka seharusnya mereka bertanya kepada orang-orang Kristen (sura 10:94). Implikasinya adalah seorang Islam mesti membaca Alkitab untuk menguji apakah yang dipercayainya itu benar atau salah atau untuk mendapatkan kejelasannya, namun karena belum ada terjemahan Alkitab dalam bahasa Arab pada waktu itu, maka ia tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang apa isi Alkitab itu sesungguhnya. Juga kekristenan yang beredar pada zaman Muhammad adalah beberapa aliran-aliran sesat (sekte). Contohnya, sekte yang percaya bahwa ibu Allah adalah Maria, Allah berhubungan dengan Maria dan melahirkan Allah Anak Yesus Kristus. Ini bukan ajaran Kristen, tetapi Muhammad menganggap inilah ajaran Kristen tentang Tritunggal, walaupun sebenarnya ajaran di atas justru ditentang oleh ajaran Kristen yang sebenarnya.
Selain itu kita mesti hati-hati karena ada banyak cerita-cerita dongeng yang beredar dalam masyarakat waktu itu dan Muhammad mengetahuinya. Nampaknya hanya sebagian kecil dari isi Kitab Injil yang dapat ia peroleh pada masa itu. Dengan demikian pengetahuan Muhammad tentang Alkitab saat itu tidak jelas. Ini dapat terbukti dalam Al-qur’an. Pada sisi lain Al-qur’an memiliki perbedaan dengan Injil yang perlu diketahui oleh orang Kristen :
Pandangan Al-qur’an dan Injil mengenai Cinta Kasih
No | Al-qur’an | Alkitab/Injil |
1 | AL-Imran 3:148 “… Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”. | ROMA 5:8, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. |
2 | An-Nisa 4:107 “... Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa, …”. | ROMA 5:10, “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” |
3 | AL-MAidah 5:64 “... Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan”. | EFESUS 2:4-5, “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita …” |
4 | AL-Hujurat 49:9, “...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. | 1YOHANES 4:19, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita”. |
| AL-Maidah 5:18, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan, “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasihNya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu | IBRANI 12:6, “Karena Tuhan menghajar orang-orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak”. |
Menurut Al-qur’an, Allah tidak mengasihi orang berdosa. Akan tetapi menurut Alkitab, Ia sungguh-sungguh mengasihi orang berdosa. Al-qur‘an mengajarkan pemberian sedekah akan tetapi motifnya tidak lain hanyalah sekedar memenuhi kewajiban agama. Menurut Alkitab (1Korintus 13:3), amal tanpa menaruh kasih sebagai motivasinya adalah sia-sia.
¨ 1KORINTUS 13:3, “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku”.
Al-qur’an menanyakan tentang pengertian kasih yang dimaksudkan bagi orang Yahudi dan Nasrani, dan Alkitab telah menjawab jauh sebelum Al-qur’an ada. Pengertian kasih dalam Alkitab, bukan berarti dimanja, selalu disayang dan tidak pernah mengalami penderitaan, bukan! Tetapi seperti dikatakan dalam Ibrani, bahwa mengasihi berarti mengajar dan tidak membiarkannya dalam kesalahan. Seperti seorang ayah yang memukul anaknya jika anaknya nakal. Alkitab konsisten berbicara tentang kasih. Kasih adalah pusat dari isi tiap kitab dalam Alkitab. Lebih daripada itu Tuhan adalah kasih.
¨ MATIUS 22:37-39, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan… Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.
¨ LUKASs 6:27-28, “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu”.
¨ YOHANES 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
¨ YOHANES 15:12-13, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”
¨ ROMA 13:10, “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat”.
¨ 1KORINTUS 13:4-8, “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan…”
¨ 1YOHANESs 3:17, “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Hampir keseluruhan teks dalam Perjanjian Baru menekankan akan pentingnya kasih. Lebih daripada itu:
Alkitab adalah Kisah Pembuktian Kasih Tuhan
Alkitab adalah Kisah Pembuktian Kasih Tuhan karena seluruh Alkitab adalah kisah yang menceritakan kasih Tuhan kepada manusia. Tuhan menciptakan alam semesta dengan begitu indahnya, dimana semuanya dipersiapkan bagi manusia. Tuhan menciptakan manusia sesuai dengan gambar dan rupa Tuhan, bukan menciptakan kita seperti robot, bahkan ketika Adam dan hawa jatuh dalam dosa (Kejadian 2), yang membuat semua manusia berdosa (Roma
Tuhan menetapkan untuk memilih satu bangsa, satu umat pilihan untuk melayani sebagai “utusan-utusan Tuhan” , untuk menceritakan Mesias yang akan datang. Semua ini dikisahkan dalam Perjanjian Lama. Pada waktu yang telah ditentukan, Akhirnya, Mesias datang kedalam dunia, yaitu: Tuhan yang menjadi manusia di dalam Yesus Kristus. Dia datang ke dunia, hidup tanpa berdosa, dan disalibkan untuk menanggung dosa manusia. Dia mengorbankan diriNya sendiri untuk menggantikan hukuman dosa seluruh manusia di dunia. Bila kita percaya padaNya, Surga dibukakan bagi kita.
Manusia menjadi Tuhan itu mustahil, tetapi Tuhan menjadi manusia, itu dapat terjadi. Tuhan Maha segalanya, dan oleh karena kasihNya yang besar Ia rela turun menjadi manusia, bahkan mati untuk menggantikan hukuman dosa. Tuhan tahu bahwa manusia tidak mungkin mampu sampai ke surga dengan berbuat baik, karena semua itu tidak ada yang sempurna, sedangkan Tuhan adalah sempurna, sehingga Tuhan menunjukan kasihNya dengan menyelamatkan kita melalui diriNya sendiri.
Betapapun besarnya dosa saudara, Tuhan Yesus akan mengampuni jika saudara datang dan memohon ampunanNya. Tuhan mengasihi-mu.
“ Yesus sayang Padaku, Alkitab mengajarku, walau ku kecil lemah, Aku tetap milikNya”
Pandangan Al-qur’an dan Injil Mengenai Wanita
Menurut sejumlah kaum Islamis kata Arab untuk memukul dalam Sura 4:34 sebenarnya berarti “menyebat perlahan dengan sebuah ranting kayu kepada pergelangan tangan”. Coba kita bayangkan sejenak adegan seorang laki-laki Arab dengan isterinya yang kurang taat. Ia menghardik isterinya dan berusaha untuk tidak mempedulikannya, namun si isteri tetap saja membangkang. Maka ia pun memukul isterinya dengan ranting kayu di pergelangan tangan secara perlahan. Ini tidak masuk akal.
Pukulan yang dimaksud dalam ayat ini telah diberikan sebagai tindakan terakhir, setelah sejumlah usaha teguran suaminya gagal untuk ditaati. Jelaslah bahwa yang dimaksudkan di sini adalah pukulan yang berat dengan kekuatan tenaga. Pada hakekatnya kata “memukul” dalam bahasa Arab di sini sama artinya dengan “mendera dengan cemeti” kepada seekor unta atau terhadap seekor binatang yang berbahaya.
Anak perempuan Abu Bakar, Asma, adalah isteri ke-4 Zobair bin Al-Awwam. Dikisahkan bahwa perempuan itu berkata: “setiap kali Zobair marah kepada salah seorang di antara kami isteri-isterinya, dia biasanya menggunakan tongkat untuk menggebuk kami sampai tongkat itu patah-patah” (Dashti, 116).
Dalam Alkitab, seorang isteri harus diperlakukan dengan baik. Ini adalah salah satu pengajaran Alkitab tentang wanita atau isteri, terdapat dalam salah satu kitab Amsal di Perjanjian Lama. Ini berisi pujian bagi wanita dan istri yang baik.
31:15 Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
31:16 Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya
31:17 Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
31:18 Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
31:19 Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
31:20 Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
31:22 Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
31:23 Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
31:24 Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
31:25 Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
31:26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
31:27 Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
31:28 Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
31:29 Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
31:31 Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
Ada ayat-ayat lain lagi yang membeberkan perbedaaan yang sangat besar antara ajaran Yesus dengan Al-qur’an.
Pandangan Al-qur’an dan Alkitab tentang Perkawinan
Pandangan Alquran dan Alkitab dalam Hal Laki-laki dan Perempuan
No | Al-qur’an | Alkitab/Injil |
1 | Al-Baqarah 2:228, “...Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya… Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya...”. | GALATIA 3:28, “Dalam hal ini… tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus”. |
2 | An-Nisa 4:11, “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu, yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan”. | 1KORINTUS 11:11 “Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan” |
3 | An-Nisa 4:34, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mreka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), …”. | 1KORINTUS 11:12 “Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah”. |
4 | An-Nisa 4:15, “Dan terhadap para wanita yang mengerjakan perbuatan keji,… maka kurunglah mereka [wanita-wanita itu] dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya… dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya…” (huruf tebal dari penulis) | YOHANES 8:3-11 “Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah…mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah….Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"… Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu….Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya…Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." |
Pandangan Al-qur’an dan Alkitab tentang Perceraian:
Sura 4:3 memperkenankan seorang laki-laki mengawini empat orang isteri. Sura 2:229, 4:20, dan 66:5 mengizinkan seorang laki-laki dengan mudah meninggalkan isterinya jika sudah tidak disenangi. Sura 33:59 melemparkan kesalahan kepada pihak korban, jika sampai terjadi pemerkosaan. Itulah sebabnya kaum wanita harus menutupi seluruh tubuhnya. Sura 4:24 memperkenankan seorang laki-laki menyetubuhi perempuan-perempuan budak miliknya, sekalipun budak-budak itu bersuami. Sura 4:15 memerintahkan hukuman seumur hidup bagi kaum perempuan yang melakukan perbuatan keji.
Sebaliknya Alkitab menuntut agar kaum laki-laki memperlakukan kaum perempuan sebagai mitra yang sama nilai kemanusiaannya dan layak dihormati.
Pandangan Al-qur’an dan Injil Terhadap Orang-Orang Yang tidak Seiman.
Amanat Yesus untuk mengasihi musuh-musuh kita bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan, tetapi amanat itu datangnya dari Tuhan. Perintah ini membuat kita harus berjuang melawan sifat manusiawi kita untuk membalas orang yang berbuat jahat kepada kita. Sebaliknya Al-qur’an memerintahkan kepada umatnya untuk bertindak keras terhadap musuh mereka.
Umat Kristen dianjurkan agar bersikap baik terhadap semua orang. Suatu sikap yang berseberangan dengan apa yang dinyatakan dalam Al-qur’an.
No | Al-qur’an | Alkitab/Injil |
1 | An-Nisa 4:46, “Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya … Dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama… ,” | ROMA 10:12, “Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang”. |
2 | Al-Maidah 5:51-64, “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu… dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram”. | ROMA 3:9, “Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan daripada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak”. |
3 | An-Nisa 4:160, “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, …”. | GALATIA 3:28, “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani… karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus”. |
4 | An-Nisa 4:161, “… mereka [orang-orang yahudi] memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil”. | 1KORINTUS 12:13 “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh”. |
5 | Al-Maidah 5:82 “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik…” | 1KORINTUS 10:32 “Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah”. |
No | Al-qur’an | Alkitab/Injil |
1 | AL-Maidah 5:45, “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-lukapun ada Qishasnya...”. | MATIUS 5:38-39, “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”. |
2 | Al-baqarah 2:194, “Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadap kamu”. (Huruf tebal dari penulis!)..“. | ROMA 12:17-21, “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan… Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah…tetapi jika seterumu lapar, berilah dia makan ; jika ia haus, berilah dia minum!... Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”. |
3 | Al-baqarah 2:178, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita” (huruf tebal dari penulisnya!). | IBRANI 10:30 “Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya." |
Yesus memerintahkan pengampunan kepada setiap orang, tetapi hal itu diabaikan di dalam Al-qur’an
Pandangan Al-qur’an dan Injil Mengenai Perang.
Adalah tidak mungkin untuk memaksa seseorang untuk menjadi seorang Kristen apalagi berperang untuk membela agama Kristen atau Yesus Kristus. Ini dikarenakan Kerajaan Tuhan yang diajarkan Yesus itu berada di dalam hati manusia. Tidak ada senjata apapun di muka bumi ini yang dapat mengubah hati manusia; itulah sebabnya umat Kristen menggunakan senjata Tuhan, yakni berdoa, Firman Tuhan, Roh Kudus, dan hikmat dari Tuhan.
No | Al-qur’an | Alkitab/Injil |
1 | Al-Baqarah 2:216, “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci...”. | 2KORINTUS 10:3-5, “…, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, … Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah” |
2 | An-Nisa 4:104, “Janganlah kamu berhati lemah dalam kamu mengejar mereka (musuhmu)”. | LUKAS 6:35, “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan…”. |
3 | Al-Maidah 5:33, “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya..., hanyalah mereka dibunuh atau di salib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik”. | EFESUS 6:11-17, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan…roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambilah seluruh perlengkapan senjata Allah,… perisai iman,… ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu Firman Allah, …”. |
4 | Al-Anfal 8:12, “Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka, dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka...”. | YOHANES 18:36, “Jawab Yesus; “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, …”. |
5 | Al-Anfal 8:39, “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah…”. | MATIUS 6:52 “…Masukkanlah pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang”. |
6 | At-Taubah 9:5, “… maka perangilah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian…”. | |
7 | At-Taubah 9:29, “bunuhlah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), yaitu orang-orang yang diberikan Al Kitab kepada mereka, … | |
8 | At-Taubah 9:73-74, “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka… Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam, …”. | |
8 | Muhammad 47:4, “Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka, maka tawanlah mereka, …”. | |
9 | Al-Fath 48:16, “Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam…)” | |
10 | Zt-Tahrim 66:9, “Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka...”. | |
Ketika Yesus akhirnya ditangkap, Petrus mencabut pedangnya, untuk melakukan suatu perang suci, guna membela dan mempertahankan Tuhannya, Sang Kristus, dari tangan para serdadu Romawi yang menangkapNya, akan tetapi Yesus menghardik Petrus.
“Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang”. (Matius 26:52)
Para pakar Islamis telah berusaha keras untuk menemukan suatu ayat contoh dalam Alkitab dimana dianjurkan kepada umat Kristen untuk melancarkan peperangan dalam nama Yesus, untuk memperlihatkan bahwa Injil dan Al-qur’an sama, namun mereka tidak menemukan apa-apa! Mereka mengutip Lukas 22:36-38, namun dalam ayat-ayat ini tidak disebutkan sama sekali soal perang. Yesus sedang makan bersama murid-murid-Nya. Ia mengingatkan mereka tentang pengutusan mereka yang pertama. Saat itu mereka tidak membawa apa-apa, namun sekarang Ia menganjurkan mereka untuk membawa sedikit uang, dengan sebuah pundi-pundi, dan sebuah makairan (makairan: pedang, pisau). Pedang atau pisau semacam ini biasa dibawa oleh setiap orang yang bepergian ke luar
Dalam Lukas 22:38, ketika murid-murid Yesus mengatakan bahwa ada dua pedang, Ia berkata itu sudah cukup. Dua pedang ini tidak lain adalah dua buah pisau dapur, kalau dua buah pisau dapur dikatakan cukup untuk 13 orang, pastilah maksud pemakaiannya bukan untuk perang.
Memang patut diakui bahwa umat Israel pernah melancarkan perang di dalam Perjanjian Lama. Yosua 6:21, Bilangan 31, dan 1Raja-raja
Mungkin alasan mengapa Allah memerintahkan Yosua dan yang lain untuk membunuh orang-orang dalam seluruh
Meskipun begitu, perintah Tuhan ini hanya berlaku bagi kota-kota tertentu, pada masa tertentu dan dalam kurun waktu sejarah tertentu pula: sekitar 1400 tahun sebelum Masehi. Ayat yang pertama di dalam Bilangan 31, misalnya, menyatakan, “Allah berfirman kepada Musa…” Tuhan memberi perintah kepada Musa agar umat Israel melakukan pembalasan terhadap bangsa Midian, akan tetapi kepada kita tidak pernah Allah memberi perintah semacam itu
Tidak terdapat satu ayatpun dalam seluruh Perjanjian Baru yang menganjurkan perang, akan tetapi di dalam Al-qur’an ada banyak ayat menyangkut perang.
Para pembela kaum Islam menekankan bahwa perang yang dilancarkan Muhammad bersifat membela diri, akan tetapi sang nabi berseru untuk melancarkan peperangan, agar terus mengepung dan mengejar musuh sampai dapat. Mereka tidak boleh lolos. Dia menyerukan kepada para pengikutnya agar mengintai mereka di mana-mana lalu membunuh mereka di mana saja ditemukan. Ia memberi perintah supaya kepala musuh-musuhnya dipenggal dan kaki-tangan mereka dipotong. Ia mengatakan bahwa tindakan semacam ini harus terus dilakukan sampai mereka memeluk agama Islam, dan “agama Allah [Islam] menjadi penguasa tunggal”. Ini jelas merupakan pernyataan perang yang sangat agresif. Sifatnya menyerang, oleh karena menurut kamus apapun itu tidak dapat diartikan lain. Orang yang sedang menyerang tidak mungkin dikejar, orang yang melarikan dirilah yang dikejar.
Lagi pula, ayat-ayat ini merupakan ayat-ayat baru turun di Medinah. Ini merupakan perintah Al-qur’an yang paling baru, sehingga masih tetap berlaku bagi kaum Muslim modern yang hidup di abad ke-21. Namun tentu saja, orang-orang Muslim biasa yang mempunyai akal sehat dan yang tinggi nilai kemanusiaannya, akan mengabaikan saja ayat-ayat semacam ini.
· At-Taubah 9:111, “Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al qur’an.”
Injil tidak memiliki ayat-ayat seperti ini.
Ayat-ayat mengenai perang adalah ayat-ayat yang sangat keras. Apakah ayat-ayat ini ada hubungannya dengan janji atau nubuatan Allah kepada Ismael dalam Kejadian 16 : 12. Jika itu benar maka kita tidak perlu heran.
Gambaran Al-qur’an dan Injil Tentang Surga.
Jelas sekali bahwa pandangan Yesus dengan pandangan Al-qur’an berbeda tentang kehidupan setelah kematian [di surga].
No | Al-qur’an | Alkitab/Injil |
1 | Ad-Dukhan 44:51-55, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, yaitu di dalam taman-taman dan mata air-mata air; mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran)”. | MATIUS 22:29-30, “Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti kitab suci maupun kuasa Allah. Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat di surga”. |
3 | shad 38:49-53, “…Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar disediakan tempat kembali yang baik, (yaitu) surga yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab”. | WAHYU 7:9-11, “Kemudian daripada itu aku melihat: “Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas tahta dan bagi Anak Domba!” Dan semua malaikat berdiri mengelilingi tahta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan tahta itu dan menyembah Allah, …”. |
4 | Ash-shafat 37:48-49, “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangan dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik”. | WAHYU 7:17, “Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah tahta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka”. |
5 | An-Naba’a 78:31-34, “sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman)”. | WAHYU 22:13-14, “Aku adalah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terkemudian, yang awal dan yang akhir. Berbahagialah mereka yang membasuh jubah-Nya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam |
Dikelilingi wanita-wanita cantik yang menggiurkan dan hidup nyaman penuh kesenangan, dan bergelimang kemewahan; itulah gambaran Al-qur’an tentang surga. Hal semacam ini memang menjadi hasrat atau impian setiap laki-laki normal. Sebaliknya, surga yang dikemukakan oleh Yesus justru menempatkan Tuhan sebagai pusat segala-galanya.
Pandangan Alkitab dan Al-qur’an Mengenai Yesus Kristus.
Yesus Kristus adalah batu penjuru kekristenan. Kata Kristen sendiri artinya pengikut Kristus, jika Kristus diambil dari kekristenan maka yang tersisa adalah “tidak ada kekristenan”. Pengajaran Kristologi yang paling mendasar bagi kekristenan adalah pribadi, dan karya Kristus bagi umat manusia.
Al-qur‘an berbicara banyak mengenai Yesus Kristus. Istilah Al-qur‘an untuk Yesus Kristus adalah Isa Almasih. Ada ajaran “positif” dan “negatif” mengenai Isa Almasih dalam Qur‘an. Ada yang sama dengan Alkitab, misalnya Almasih (Kristus ) dilahirkan dari Perawan Maria oleh Roh Kudus. Di satu sisi Al-qur’an sangat menghargai atau menghormati Yesus Kristus tetapi di sisi lain nampaknya menyangkal keilahian dan karya Kristus bagi manusia.
Perhatikan bahwa dalam Qur’an, Surat Maryam 19:33 dan surat Ali Imran 3: 55 menyatakan bahwa Isa (Yesus) mati dan dibangkitkan tetapi kemudian dalam Qur’an, surat An-Nisa 4:157-158, Muhammad menyangkal bahwa Isa (Yesus) itu mati. Ada seseorang yang serupa dengan Kristus yang dibunuh, namun para ahli Islam kemudian berspekulasi tentang siapa “seseorang yang serupa” itu. Ada yang mengatakan Yohanes, yang lain menyatakan Petrus dan yang paling umum adalah Yudas. Jadi nampaknya Al-qur’an memiliki pandangan yang “kabur“ mengenai kematian dan kebangkitan Kristus. Sebenarnya hampir semua ahli Islam menyangkal Penyaliban dan kebangkitan Kristus, tetapi jika pembaca membuka Kitab Injil, maka akan mendapatkan jawaban yang sangat jelas (tanpa harus berspekulasi) bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) benar-benar mati dan bangkit.
Ajaran mengenai penyaliban dan kebangkitan Kristus adalah pusat dari iman Kristen dan kunci keselamatan umat manusia, tetapi justru ini disangkal dalam Al-qur’an. Pengorbanan Kristus adalah Rencana Agung Allah untuk membebaskan manusia dari dosa, bukan doktrin buatan agama Kristen. Jikalau Allah sendiri yang merencanakan pengorbanan Kristus maka semua manusia harus menerimanya, tetapi jika ada yang mengatakan percaya kepada Allah tetapi menolak pengorbanan Kristus maka hanya ada dua pilihan: Allah yang merencanakan dan melaksanakan itu adalah Allah Pembohong, karena segala nubuatan mengenai kedatangan dan pengorbanan Kristus dalam Perjanjian Lama dan yang dengan tepat sekali digenapkan dalam Injil adalah kebohongan belaka. Bisakah Allah berbohong, Tidak mungkin! Maka pilihan kedua adalah manusia yang mengatakan bahwa Kristus tidak disalibkan bagi manusia sedang mengatakan kebohongan. Ini lebih dapat dipercaya. Tidak mungkin Allah berbohong. Manusia mungkin berbohong. Jika kita diperhadapkan dengan pernyataan yang diucapkan yang menentang pernyataan Allah sebelumnya maka kita harus menerima pernyataan Allah sebelumnya dan menolak yang kemudian yang bertentangan itu.